Air Asam Tambang – Indonesia

Pemilihan jenis analisa batuan

Posted in Diskusi by Candra Nugraha on 10/11/2009

f*****@*********.co.id

Tanya:

Ian Wark Institute membagi metode NAG test ke dalam 3 tipe, yakni single addition NAG test, sequential NAG test, dan kinetic NAG test. Single addition NAG test tepat digunakan utk sampel dengan total sulfur < 1.5%. Namun demikian, jika kita ingin melanjutkan ke sequential NAG test, maka akan membutuhkan waktu sekitar 2 hari, sehingga secara operasional pemindahan OB setelah blasting tidak akan terpenuhi. Mohon pendapat, metode NAG test yang mana yang tepat digunakan.

 

Jawab:

Untuk kepentingan operasi yang hanya membagi batuan dalam NAF dan PAF, NAG test lebih umum digunakan dengan hanya melihat nilai NAG pH-nya pada akhir reaksi batuan dengan larutan hydrogen peroxide (H2O2).

Namun, apabila diperlukan data batuan lebih lengkap, yaitu memprediksi nilai total kg H2SO4/ton batuan, analisa secara lebih detail dengan titrasi NaOH serta sequential NAG test dapat dilakukan. Memang, pelaksanaan analisa ini memerlukan waktu yang lama.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pemilihan jenis pengujian disesuaikan dengan tujuannya, termasuk dalam hal ini tujuan dari pengelolaan batuan tersebut.

 

Penimbunan batuan

Posted in Diskusi by Candra Nugraha on 27/07/2009

2009/5/13 Nita <*****@gmail.com>

Assalamu alaikum,

Saya ingin menanyakan tentang suatu sistem penimbunan. Saya pernah membaca dari sebuah laporan mengenai sistem penimbunan yang diterapkan pada salah satu tambang, dimana di laporan tersebut ditulis beberapa alternatif penimbunan yang disesuaikan dengan jumlah material yang tersedia di lokasi tersebut.

Dari hasi pengamatan saya ketika saya melakukan penelitian di sebuah tambang, sistem penimbunan yang dilakukan tidak menggunakan lapisan yang kedap air karena jumlah yang tidak memadai, sehingga hanya dilakukan penimbunan langsung menggunakan soil. Dari hasil pengamatan pun diketahui hampir sebagian besar tanah berifat asam.

Yang ingin saya tanyakan, apakah air limpasan tanah tersebut dapat dikatakan sebagai air asam tambang?

Bagaimanakah sistem penimbunan yang efektif untuk pencegahan terbentuknya AAT dengan hanya menggunakan tanah sebagai cover dari OB yang bersifat PAF sedangkan jumlah tanah terbatas?

Terima kasih atas perhatianya

Tagged with: , , ,

Memetakan NAF/PAF

Posted in Diskusi by Candra Nugraha on 27/07/2009

Sukamto Kamto <*******@yahoo.co.id>
27 April 2009; 12:46 PM

Salam Kenal. Saya Sukamto, Kalimantan Selatan. Mengenai kasus ATT umumnya di Kalsel terjadi pada daerah tambang batubara dengan sistem penambangan open pit. Batuan PAF biasanya terdapat pada bagian bottom dari seam batubara itu sendiri, secara umum terdiri dari batuan lempung (mudstone) yang terdapat butiran pyrite, walaupun tidak semua batuan lemmpung dianggap PAF.
Yang menjadi kendala adalah :
1. Bagaimana memetakan batuan PAF, sehingga dapat memperlakukan PAF dengan perlakuan isolasi atau kapsulisasi?
2. Bila kita menganalisa data semua lapisan batuan untuk mengetahui PAF dan NAF biayanya terlalu besar. Apa solusi sehingga dapat membuat data atau peta kontur kandungan PAF secara efektif dan murah?

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

SUKAMTO

Tagged with: , , ,