Air Asam Tambang – Indonesia

AAT di tambang timah

Posted in Tidak Dikategorikan by Candra Nugraha on 12/05/2010

huda berkata, pada 25/03/2010 at 20:30

Salam,
saya ingin mengetahui perbedaan perlakuan AAT antara tambang batubara dan timah. Kebanyakan hanya membahas penurunan derajat keasaman saja tanpa membahas efek racun yang dibawa oleh AAT ini. Adakah penelitian yang melibatkan agen bioremediasi namun menggunakan tanaman (bukan bakteri atau alga) terutama untuk logam2 berat. Sebab bila menggunakan kapur saja, ini hanya berpengaruh dan efektif untuk wilayah terbatas, namun bila luas kawasan mencapai ratusan bahkan ribuan hektar, apakah tetap efektif?
Terima kasih

—-

Fanteri berkata, pada 07/05/2010 at 15:42

Mas, apakah ada potensi pembentukan air asam tambang di pertambangan timah?

Terimakasih

Satu Tanggapan

Subscribe to comments with RSS.

  1. airasamtambang said, on 12/05/2010 at 10:46

    Untuk Mas Huda,

    Salah satu ciri dari pembentukan AAT adalah sama, baik untuk tambang batubara maupun timah, yaitu penurunan nilai pH air. Akibat dari hal ini, peluruhan beberapa logam berat dapat terjadi.
    Untuk pengolahan air asam ini, dalam skala besar memang paling efektif dilakukan secara pasif atau lebih dikenal dengan istilah passive treatment. Pengolahan air dengan cara ini tidak memerlukan input material yang terus menerus dibandingkan dengan cara pengapuran (atau dikenal dengan istilah active treatment).

    Efektivitas pengolahan pasif ini sangat tergantung dari karakteristik airnya, dan tipe pengolahan yang dilakukan.

    Sebagai informasi, saya sedang menyiapkan tulisan mengenai pengolahan secara pasif. Jika sudah selesai, akan saya share di blog ini.

    Untuk Mas Fanteri,

    Mungkin artikel ini dapat sedikit membantu yang ditanyakan.
    “Alternatif Pengolahan Pasif Air Limbah Pertambangan Timah di Pulau Bangka”

    Klik untuk mengakses 8095.pdf

    Terima kasih semoga bisa membantu
    Candra


Tinggalkan Balasan ke airasamtambang Batalkan balasan